Adakah Istri ( wanita ) yang tidak cerewet ??
My Brotha .......,coba ingat-ingat lagi ?? atau tunggu saja ketika saat itu tiba dan rasakan....
kapanpun ketika kita sdh pulang kerja saat petang ato malam hari ,saat kita baru masuk pintu rumah ada saatnya ( mungkin nanti ) kita langsung mendapat hadiah "omelan" dari istri kita , bukan karena kita pulang telat kerumah ato bukan pula mslh konsekuensi thd pekerjaan yg kita lakukan , tp mslhnya kompleks
"Sulit menemukannya.
Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet."
"Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa. Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab."
~Ia ingin mengadu pada khalifah~;

Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar. Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah. Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah. Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya, batal melaporkan istrinya pada Umar.
"Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel? Mengapa ia hanya mendengarkan, padahal di luar sana, ia selalu tegas pada siapapun?"
"Umar berdiam diri karena ingat 5 hal.
Istrinya berperan sebagai BP4. Apakah BP4 tersebut...?
1). Benteng Penjaga Api Neraka
2). Pemelihara Rumah
3). Penjaga Penampilan
4). Pengasuh Anak-anak
5). Penyedia Hidangan
"Dengan mengingat lima peran ini, Umar kerap diam setiap istrinya ngomel. Mungkin dia capek, mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya.
Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka, memelihara hartanya, menjaga penampilannya, mengasuh anak-anak, menyediakan hidangan untuknya.
Untuk segala kemurahan hati sang istri, tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah."

Ia tak hanya berhasil memimpin negara tapi juga menjadi Imam Idaman bagi keluarganya

Bonus !
donlot lagu JAUZATIY ini sebuah persembahan khusus buat istri kita Nasheed Version alunannya sungguh memikat qalbu lho...

Salaam
nb: Postingan ini sebagai refleksi atas keberadaan kaum wanita dalam rumahtangga , terutama istri-istri kita yg benar-benar mantap dan sigap menjadi "awak bahtera" yg kita nahkodai.....berjuang tanpa hitungan.
tidak bermaksud mendiskreditkan keberadaan mereka disaat mereka tidak kuat menahan ambang batas sabar , malah mengagumi mereka adanya.