Garis Tangan VS Proyeksi Nasib Kita ???
Karena
garis tangan sering disepadankan dengan nasib seseorang,
Maka saya tertarik mengamati dan malah memotret telapak tangan saya sendiri di suatu kali.
Semakin diamati, semakin saya percaya bahwa anggapan itu ada benarnya.
Bahwa garis tangan seseorang memberi gambaran jelas atas nasib seseorang.
Setidaknya logika nasib, karena nasib ternyata juga punya logikanya.
Penjelasannya begini: nasib kita adalah hasil dari keputusan kita.
Sementara keputusan kita adalah hasil dari sudut pandang kita.
Telapak tangan sungguh memiliki daya akomodasi atas logika itu.
Jika sudut pandang kita ruwet, garis di telapak tangan itu juga memiliki sisi ruwet.
Lintang pukang, centang perenang. Artinya jika Anda memilih logika ruwet, kenyataan itu ada di tangan Anda.
Jika tetangga membeli kulkas baru, kita boleh memandangnya dengan logika ruwet. Kita boleh mengusut darimana ia memperoleh uang.
Jangan-jangan ia korupsi. Bagaimana mungkin tetangga itu bisa membeli kulkas empat pintu, itu pun bolak-balik, ada pintu depan dan pintu belakang. Untuk ukuran tetangga yang hanya pegawai rendah, kulkas itu terlalu modern.
Sungguh tak ada yang melarang kita untuk terus mengusut kulkas itu hingga ke ceruk terdalam. Sementara benda itu sesungguhbya hanya penyimpan dan pendingin sayuran, tetapi bagi logika yang ruwet ia bisa berarti macam-macam penafsiran. Ia tak sebatas alat pendingin tetapi juga alat untuk pemicu iri hati.
Tetapi jika Anda ingin menempuh cara berpikir.sebaliknya, yakni cara yang ringkas dan sederhana, telapak tangan Anda, juga menyediakan pola serupa.
Amatilah, di luar soal aneka garis yang centang perenang dan lintang pukang tadi, telapak tangan selalu memunculkan gurat yang dominan, yang jika diamati, gurat itu membentuk
konfigurasi serupa huruf M.
Artinya.mudah saja, berilah arti sesuka kepentingan Anda yang penting bermanfaat hasilnya.
Kalau Anda seorang pengusaha atau Pekerja Keras , artikan saja huruf M itu sebagai Makmur atau Motivasi atau Maju juga bisa terserah anda pokoknya lah.
Dengan logika ini, sudut pandang Anda tentang segala sesuatu akan mengikuti alur itu.
Maka jika Anda melihat tetangga membeli kulkas empat
pintu dengan pintu depan dan pintu belakang, Anda malah melihat peluang
baru, yakni peliang untuk menjual kulkas modifikasi enam pintu dengan dua pintu tambahan atas bawah. Ini sungguh belum pernah ada.
Katimbang mengusut dari mana tetangga itu mendapatkan uangnya, Anda lebih tergerak untuk menangkap peluang apa yang bisa dimanfaatkan darinya.
Jika Anda masih memakai logika.rinvkas sementara Anda adalah seorang religius, huruf M tadi bisa saja Anda artikan sebagai Mati.
Jadi setiap melihat seseorang membeli sesuatu, cuma akan menambah kekhusyukan
ibadah Anda karena hanya akan mengingatkan tentang mati.
Begitukah isyarat telapak tangan dan pengaruhnya atas nasib kita. Ia ternyata adalah gambaran metode berpikir. Mau berpikir model ruwet dan model sederhana, semua tersedia.
Jadi Tinggal Pilih Saja !
oleh Mentorku PGS
Maka saya tertarik mengamati dan malah memotret telapak tangan saya sendiri di suatu kali.
Semakin diamati, semakin saya percaya bahwa anggapan itu ada benarnya.
Bahwa garis tangan seseorang memberi gambaran jelas atas nasib seseorang.
Setidaknya logika nasib, karena nasib ternyata juga punya logikanya.
Penjelasannya begini: nasib kita adalah hasil dari keputusan kita.
Sementara keputusan kita adalah hasil dari sudut pandang kita.
Telapak tangan sungguh memiliki daya akomodasi atas logika itu.
Jika sudut pandang kita ruwet, garis di telapak tangan itu juga memiliki sisi ruwet.
Lintang pukang, centang perenang. Artinya jika Anda memilih logika ruwet, kenyataan itu ada di tangan Anda.
Jika tetangga membeli kulkas baru, kita boleh memandangnya dengan logika ruwet. Kita boleh mengusut darimana ia memperoleh uang.
Jangan-jangan ia korupsi. Bagaimana mungkin tetangga itu bisa membeli kulkas empat pintu, itu pun bolak-balik, ada pintu depan dan pintu belakang. Untuk ukuran tetangga yang hanya pegawai rendah, kulkas itu terlalu modern.
Sungguh tak ada yang melarang kita untuk terus mengusut kulkas itu hingga ke ceruk terdalam. Sementara benda itu sesungguhbya hanya penyimpan dan pendingin sayuran, tetapi bagi logika yang ruwet ia bisa berarti macam-macam penafsiran. Ia tak sebatas alat pendingin tetapi juga alat untuk pemicu iri hati.
Tetapi jika Anda ingin menempuh cara berpikir.sebaliknya, yakni cara yang ringkas dan sederhana, telapak tangan Anda, juga menyediakan pola serupa.
Amatilah, di luar soal aneka garis yang centang perenang dan lintang pukang tadi, telapak tangan selalu memunculkan gurat yang dominan, yang jika diamati, gurat itu membentuk
konfigurasi serupa huruf M.
Kalau Anda seorang pengusaha atau Pekerja Keras , artikan saja huruf M itu sebagai Makmur atau Motivasi atau Maju juga bisa terserah anda pokoknya lah.
Dengan logika ini, sudut pandang Anda tentang segala sesuatu akan mengikuti alur itu.
Maka jika Anda melihat tetangga membeli kulkas empat
pintu dengan pintu depan dan pintu belakang, Anda malah melihat peluang
baru, yakni peliang untuk menjual kulkas modifikasi enam pintu dengan dua pintu tambahan atas bawah. Ini sungguh belum pernah ada.
Katimbang mengusut dari mana tetangga itu mendapatkan uangnya, Anda lebih tergerak untuk menangkap peluang apa yang bisa dimanfaatkan darinya.
Jika Anda masih memakai logika.rinvkas sementara Anda adalah seorang religius, huruf M tadi bisa saja Anda artikan sebagai Mati.
Jadi setiap melihat seseorang membeli sesuatu, cuma akan menambah kekhusyukan
ibadah Anda karena hanya akan mengingatkan tentang mati.
Begitukah isyarat telapak tangan dan pengaruhnya atas nasib kita. Ia ternyata adalah gambaran metode berpikir. Mau berpikir model ruwet dan model sederhana, semua tersedia.
Jadi Tinggal Pilih Saja !
oleh Mentorku PGS